Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia


Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia (Ilustasi)

Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia


FolderIslamku.blogspot.com Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa keridhoan Allah bergantung kepada keridhoan orang tua. Oleh karena itu, tetaplah berusaha untuk selalu berbakti sebaik mungkin kepada orang tua, terlepas mereka masih hidup atau sudah meninggal sekalipun.

Berbakti di saat orang tua masih hidup tentu bisa dilakukan dengan jelas dan nyata di hadapan mereka. Akan tetapi berbakti kepada orang tua tidak hanya ketika mereka masih hidup, walaupun mereka sudah meninggal kita sebagai anak masih harus terus berbakti kepada orang tua sampai akhir hayat kita.  Kemudian timbul pertanyaan bagaimana cara untuk berbakti kepada orang tua sedang mereka telah meninggal dunia?

Para sahabat seiman dan seagama, ada  beberapa Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia :

1. Menjadi anak yang sholeh

Jadi yang pertama adalah menjadi anak yang sholeh. Karena menjadi anak yang sholeh  adalah harapan dari setiap orang tua. Karena apabila kita merupakan anak yang sholeh, maka sudah dapat dipastikan bahwa kita akan melakukan semua harapan-harapan orang tua kita setelah kepergiannya untuk menghadap kepada Allah Assa wajalla. Anak yang sholeh pasti akan mengetahui apa kewajibannya terhadap orang tua, yaitu berbakti.

Sebagai anak yang sholeh, meskipun kedua orang tuanya telah meninggal dunia, dia akan tetap berbakti kepada mereka secara terus menerus, karena dia sadar bahwa itu adalah kewajibannya sebagai seorang anak. Dan tentu saja yang bisa menilai tingkat kesholehan kita hanyalah Allah semata. Namun sebagai hamba-Nya kita harus selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai ridho-Nya. Termasuk dengan cara berbakti kepada orang tua, terlepas mereka masih hidup atau sudah meninggal dunia.

2. Menjaga silaturahmi serta menghormati keluarga orang tua

Selanjutnya untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal adalah menjaga silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan sahabat (teman) keduanya serta menghormati mereka semua. Hal ini sesuai dengan beberapa hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّىَ

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia". (HR. Muslim)

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ – رضى الله عنه – تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهْوَ غَائِبٌ عَنْهَا ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّى تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا ، أَيَنْفَعُهَا شَىْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ » . قَالَ فَإِنِّى أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِى الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا

“Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari no. 2756)

Dari kedua hadits di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal adalah menyambung silaturahmi kepada keluarga, kerabat, dan sahabat (teman) keduanya. Tentunya kita juga harus menaruh rasa hormat kepada mereka semua seperti kita menghormati kedua orang tua kita. Ditambah lagi, sedekah yang kita khususnya kepada orang tua yang sudah meninggal hukumnya adalah boleh dan aku mendatangkan manfaat juga bagi mereka.

3. Berziarah ke makam/kubur

Selanjutnya untuk tetap berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia adalah dengan cara berziarah ke makam mereka. karena dengan berziarah ke makam atau kuburan mereka akan senantiasa mengingatkan kita kepada merek sekaligus mengingatkan kita kepada kematian. Dan ada beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika berziarah ke makam atau kuburan orang tua yang telah meninggal selain mendo’akan dan membacakan Al Qur’an, sekaligus membersihkan dan merawat kondisi makam dari berbagai sampah dan kotoran yang ada di makam atau kuburan tersebut. seperti menyapu, dan memperbagus makam. Namun yang paling utama tentu adalah kita harus mendo’akan kedua orang tua yang telah lebih dulu meninggalkan kita.

4. Mendoakan keduanya

Hal ini senada dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim, no. 1631)

Dari hadits di atas jelas disebutkan bahwa salah satu dari tiga perkara yang tidak putus adalah “do’a anak sholeh”. Itu artinya kita masih bisa berdo’a untuk kebaikan orang tua kita. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita selalu mendo’akan orang tua meskipun mereka sudah meninggal. Tentunya do’a yang kita panjatkan adalah do’a yang baik-baik bagi mereka.

5. Melunasi semua hutang keduanya

Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tua, membantu melunasi hutang adalah kewajiban bagi kita di saat orang tua masih hidup meskipun terkadang mereka menolak bantuan kita. Namun apabila orang tua sudah meninggal, maka kewajiban tersebut berubah menjadi sebuah tanggung jawab yang harus dipenuhi. Hal ini sesuai hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Ruh seorang yang beriman tergantung dengan hutangnya, sampai dilunasi hutangnya”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6779)

Dari hadits di atas dapat kita telaah bahwa ruh seseorang yang sudah meninggal tergantung pada hutangnya sampai hutangnya lunas. Oleh karena itu, kita sebagai anak yang ingin berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal adalah dengan cara membayar hutang-hutang mereka yang belum terlunasi agar ruh mereka bisa tenang dan diterima di sisi-Nya. Dalam hal pembayaran hutang ini sebenarnya pihak keluarga lainnya boleh saja membantu untuk melunasinya. Kalaupun nanti terasa berat, percayalah bahwa Allah SWT pasti akan membantu setiap orang yang berhutang untuk melunasinya. Dengan catatan kita tidak pernah menyerah untuk selalu berusaha dan berdo’a kepada-Nya.Sebagai tambahan jikalau kita merupakan pihak yang dihutangi, maka sudah sepatutnya kita untuk memberikan kelonggaran waktu dalam melunasi hutang tersebut.

6. Menuntaskan nadzar, kafarat, wasiat, dan janji yang belum terpenuhi.

Sebagaimana telah disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.

“Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya seorang wanita dari Juhainah datang kepada Nabi SAW, lalu dia berkata, “Sesungguhnya ibu saya telah bernazar melakukan haji, dia meninggal sebelum melaksanakan nadzar hajinya. Apakah boleh melakukan haji menggantikannya?” Nabi menjawab, “Lakukan haji untuknya”. (HR. Bukhari)

Dari hadits di atas diketahui bahwa seorang anak memiliki kewajiban untuk melunasi atau menuntaskan nadzar orang tuanya yang sudah meninggal. Begitu pun dengan kita, apabila orang tua kita sudah meninggal, maka kita wajib menuntaskan nadzar yang belum dipenuhinya sebagai tanda bakti kita kepada mereka. Meskipun dalam hadits hanya disebutkan nadzar saja, tetapi sebenarnya bukan hanya itu saja yang harus kita tuntaskan. Adapun beberapa hal selain nadzar yang harus kita tuntaskan untuk orang tua kita apabila belum terpenuhi sampai mereka meninggal, yaitu kafarat (denda), wasiat, dan janji. Jadi intinya adalah kita bisa berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal dengan cara menuntaskan nadzar, kafarat, wasiat, dan janji mereka yang belum terpenuhi.

Olehnya itu marilah kita senantiasa untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua, karena orang tua merupakan salah satu dari pintu surga.

Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). FolderIslamku.blogspot.com


Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Meninggal Dunia Reviewed by folderislamku.blogspot.com on May 17, 2018 Rating: 5

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.