Bacalah Ayat-Ayat Allah Untuk Memahami Alam Serta Isinya (Ilustrasi) |
Bacalah Ayat-Ayat Allah Untuk Memahami Alam Serta Isinya
FolderIslamku.blogspot.com - Persis dengan istilah wahyu Ilahi kitab suci yang diturunkan, maka alam ini juga diistilahkan sebagai ayat (pertanda). Ayat merupakan pertanda Ilahi. Ada ayat –ayat yang tersurat juga ada yang tersirat. Ada ayat-ayat pernyataan berupa firman-firman Ilahi yang diwahyukan namun juga ada ayat-ayat kenyataan berupa keseluruhan alam semesta. Pagelaran horison ini merupan buku terbuka bagi siapun yang ingin membacanya. Yang menariknya, dalam tafsir al-Jawahir, Syaikh Ath-Thantawi (Univ. Al Azhar, Cairo) mengatakan jumlah kandungan Al-Qur’an lebih banyak memuat informasi tentang ayat-ayat kenyataan tentang perenungan alam dan seisinya (ayat-ayat tentang alam seisinya berjumlah 750 ayat) dibandingkan ayat-ayat yang memuat yurisprudensi hukum (ayat-ayat fikih ada 50 ayat).
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat (Alaq) bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan manunsia dengan perantaraan pena. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya,” (QS al-Alaq [96]:1-5). Demikianlah firman suci yang pertama sekali turun kepada Nabi Saw. Berupa perintah “membaca”. Yang disampaikan Malaikat Jibril untuk dibaca kepada Nabi Muhammad Saw. Pastilah bukanlah membaca secara harfiah sebuah teks tertulis, bukan mengeja sebaris alphabet tertentu (karena ketika itu obyek buku bacaannya memang tidak ada) dan bukanlah rasul sendiri adalah orang ummy (buta aksara)? Perintah membaca tersebut memiliki pengertian yang luas tidak terbatas pada konsep literasi semata namun membaca semua fenomena kehidupan: membaca tanda-tanda zaman, membaca sejarah, membaca diri sendiri, membaca segala yang tersurat atau tersirat dan membaca alam semesta ini.
Dalam wahyu pertamanya itu, menarik mengapa Allah Swt. Memperkenalkan diri-Nya dengan menyebut diri-Nya sebagai “rabb yang menciptakan” (Al-Khaliq). Mengapa Tuhan tidak menggunakan nama yang sangat popular dan sering disebut-sebut seperti Allah, Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih) atau Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang) sebagai “perkenalan awalnya” kepada Nabi dan wahyu yang pertama diturunkan itu?
Allla telah memperlihatkan dengan terang benderang bahwa risalah-Nya itu bukanlah sebuah doktrin buta yang dijejali tanpa ada ruang untuk memahaminya. Bahwa diantara nama-nama-Nya yang indah (Al-Asmaul-Husna), maka pada nama Sang pencipta-lah (Al-Kaliq) yang paling mengantarkan kita mengenali sosok-Nya lebih dalam. Pada semua kegiatan memahami dengan sungguh-sungguh kepada segala ciptaan-Nya kita akan berkenalan lebih jauh akan diri-Nya, bahwa Dia: Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Indah, Maha Kreatif, Maha Pembentuk, Maha Penata, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dll. Dia telah meninggalkan jejak dimana-mana, dari jasad renik yang hanya mampu dilihat dibawah mikroskop hingga kemegahan galaxy Anromeda Raya. Tidak brlebih-lebihan rasanya untuk mengatakan bahwa pintu gerbang untuk memahami tauhid sangat ditunjang oleh ilmu-ilmu ke-alaman (sains). Biologi, Kimia, Fisika, dan Matematik (sesuai urutan tersebut) adalah sains-sains yang mengasah sensitivitas sekaligus kedalaman penghayatan ke Tuhanan dalam diri manusia.
Maka, sama dengan orang yang mendalami ilmu-ilmu biologi dan semua atas ilmu tersebut (Kedokteran, Antropologi Ragawi, Kedokteran Hewan, Perikanan, Peternakan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dll), akan diperoleh juga pengalaman ketakjuban yang sama jika mendalami ilmu-ilmu eksakta yang lainya. Bahkan diujung pengembaraan pengetahuan tersebut yang hadir adalah perasaan menyerah-pasrah, menemukan betapa luasnya spectrum ilmu pengetahuan tentang mahluk hidup yang memiliki biodiversity ekosistem dan alam yang menakjubkan sejak dari dasar laut hingga puncak gunung, dan betapa terasa “terbatasnya kemampuan diri” untuk menyerap semua pengetahuan yang terbentang di cakrawala itu. Ilmu itu sendiri memang tidak terbatas, karena batasnya Tuhan sendiri yang telah menurunkannya. “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tintanya), ditambahkan tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah,” (QS Luqman[31]: 27).
Alam semesta ini diciptakan secaraa terus menerus dengan suatu pola yang memungkinkan untuk dipelajari. Tidak sepertipaham mekanistik barat yang menjadikan tuhan sebagai “Deus otosius”, “Tuhan yang Pensiun”. Pasca menciptakan alam, Dia beristirahat. Lalu alam bergerak sendiri seperti roda-roda mesin yang saling berhubungan, Mahasuci Dia atas pensifatan demikian. Allah adalh Dia Yang Maha Mengurus segala sesuatu dan setiap saat berada dalam “kesibukan” (QS al-Rahaman [55]: 29). Istilah hokum alam sebenarnya menyesatkan. Alam tidak brgerak dengan kemauannya sendiri, alam tidak menelurkan senokta hokum pun, alam hanya tunduk patuh pada sebuah kearifan titah perintah Ilahi. Tuhan telah meberikan istilah paten sendiri terhadap hukum-hukum yang Dia dekritkan di alam yakni “Sunnatullah”. Alam ada karena kehendak Arif Yang Mahakuasa, alam ini sumbuhnya hanya satu yakni Allah Swt. “Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu,” (QS al-Fath [48]: 23)
“Yang telah menciptakan tujuh langit yang berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Mahapemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah,” (QS al-Mulk [67]: 3-4).
Dengan bahasa yang provokatif, Al-Qur’an menentang melempar “sayembara perlombaan” kepada masyarakat manusia untuk dapat menemukan kecacatan dalam ciptaan jika memang dapat ditemukan lewat observasi yang berulang-ulang, Wallahu’alam. FolderIslamku.blogspot.com
Bacalah Ayat-Ayat Allah Untuk Memahami Alam Serta Isinya
Reviewed by folderislamku.blogspot.com
on
February 07, 2018
Rating:
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.