Jangan Pernah Lupa Dengan Diri kita Sendiri

 
Jangan Pernah Lupa Dengan Diri kita Sendiri (Ilustrasi)

 

Jangan Pernah Lupa Dengan Diri kita Sendiri


FolderIslamku.blogspot.com - Menurut Murtada Muttahari, “Kesalahan fatal manusia diawali dari terlupanya ia pada dirinya sendiri”. Wahai yang telah menyia-nyiakan selaksa talenta yang dimilikinya untuk bekal mengembang suatu amanat besar yang tak mampu dipikul oleh gunung atau langit sekalipun, tidakkah engkau menyadarinya? Bahwa Adam hanyut tergelincir pertama kali, sesungguhnya bukanlah dikarenakan dahsyatnya rayuan iblis, tetapi lebih diutamakn karena ia lupa dir. Al-Qur’an secara terang benderang menyebutkan faktor utama kesalahan Adam dengan kalimat yang sangat gambling “Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa,” (QS Thaha [20]: 155). Dia (Adam) tidak memiliki “Azman” kemauan yang kuat untuk teguh pendirian!. Sehinggah kata-kata yang terucap oleh Adam ketika ia bertobat dari kesalahannya itu adalah “Ya Tuhan kami, ampuni kami yang telah menzalimi diri kami sendiri!”.

Jika Tuhan suatu ketika menghadiahi seseorang mimpi yang besar pada seseorang yang jiwanya dihinggapi perasaan kerdil dan minder, hal itu bukanlah Dia tengah bersenda gurau kepadanya. Dalam sebuah mimpi yang diizinkan mekaar di dada seseorang, pada dasarnya didampingi pula suatu potensi kemampuan untuk menggapai mimpi tersebut. Mimpi bagaikan tuntunan bayangan mental bawah sadar untuk melangkah maju, ia menati diperjuangkan. Impian menjadi siksaan, bila kita tidak pernah bersungguh-sungguh (mujahadah) berjuang mengusahakan terwujudnya. Al-Qur’an menjajikan tiket kemengan bagi siapa saja yang bersungguh-sugguh dalam kerja kerasnya. “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh (mujahadah) untuk (mencari keridahan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami,” (QS al-Ankabut [29]: 69).

Tidak ada orang yang bisa mempermainka haitmu,
kecuali engkau memberikannya bulat-bulat seperti bola.
Satu ujung dari hatimu harus berada dalam kepemimpinan pikiran
baikmu, yang astunya lagi tertambat pada cintamu kepada keluarga,
dan semua menjangkar pada tuntunan tuhan
(Mario Teguh)

Merupakan kesalahan fatal beranggapan bahwa iblis adalah kekuatan tandingan bagi Allah! Mahasuci Dia, yang tiada sekutu apapun di dunia ini. Al-Qur’an sendiri memaparkan bahwa Tuhanlah yang mendegasikan tugas penyesatan itu terhadap setan: “Dan husunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada janji yang diberikan setan kepada mereka melainkan tipuan belak,” (QS al-Isra [17]: 64).

Iblis melihat itu. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempaatan tersebut untuk menggoda, yaitu ketika Adam lupa diri. Al-Qur’an di berbagai ayatnya menegaskan betapa sangat terbatasnya kekuasaan setan itu, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya,” (QS al-Nahl [16]: 99). Malah sebetulnya setan (sebagai makhluk kegelapan) tidak etis untuk dipersalahkan atas perbuatannya menggoda manusia itu, iblis merupakan duta yang memang dihadirkan Tuhan untuk menjadi sparing patner menggoda anak cucu Adam untuk menguji amal shalih kemanusiaan kita. Tanpa sang penggoda, maka kebaikan yang dimiliki manusia menjadi tidak berguna, tidak bernialai.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan Allah memerintahkan iblis untuk menemui Rasulullah Saw. untuk memberitahukan sesuatu hal yang penting, dan ia diminta berkata jujur mengungkapkan hal penting pada Nabi Saw. umar ra. ketika itu bermaksud “membunuh” sang iblis. Tapi Nabi malah melarangnya. Diantara info penting yang disampaika Iblis pada Nabi adalah “Wahai Muhammad, Aku sesungguhnya tidak mampu menyesatkan manusia sedikitpun! Kesanggupanku hanya sebatas membisikkan dan menggoda. Andai aku bisa menyesatkan manusia, niscaya tak tersisa manusia (yang taat kepada Tuhan di dunia ini). Sebagaimana kamu (Ya nabi) tidak mapu memberikan hidayah kepada manusia, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberikan hidayah, niscaya tak tersisa seorang kafir pun di dunia ini”.

“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,” (QS al-Ghasyiyah [88]: 21-21). FolderIslamku.blogspot.com
Jangan Pernah Lupa Dengan Diri kita Sendiri Jangan Pernah Lupa Dengan Diri kita Sendiri Reviewed by folderislamku.blogspot.com on February 10, 2018 Rating: 5

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.