Penjelasan Al-Qur’an Tentang Keajaiban Evolusi yang Terjadi Dalam 9 Bulan 10 Hari

Penjelasan Al-Qur’an Tentang Keajaiban Evolusi yang Terjadi Dalam 9 Bulan 10 Hari (Ilustrasi)

Penjelasan Al-Qur’an Tentang Keajaiban Evolusi yang Terjadi Dalam 9 Bulan 10 Hari

FolderIslamku.blogspot.com - Pernahkah anda bayangkan bahwa dulunya kita hanyalah setitik protoplasma yang tidak bisa terllihat oleh mata telanjang, ataukah lebih jelasnya, dulunya kita adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat secara kasat mata tanpa bantuan sebuah alat. Perumpamaan betapa kecilnya ukuran sebua sel asal muasal diri kita itu, ibarat sejuta sel bergabung membentuk sebuah koloni yang ukurannya tak melebihi ujung sebuah jarum. Dua sel mikroskopis asala pembentukan kita yang tidak kasat mata itu melebur, lalu melakukan replikasi-replikasi (pembelahan-pembelahan), hingga diperkirakan terjadi 50 kali replikasi dasri tiap sel yang menggandakan dirinya itu telah mengembangkan triliunan sel-sel yang kelak menyusun tubuh unik suatu individu.

Al-Qur’an menuturkan fase-fase perkembangan embrionik dalam evolusi biologis kita dengan deskripsi yang jelas dan mudah. Setiap yang terlahir didunia ini pernah tampil sebagai nutfah (sel sperma), kemudian alaqah (seperti lintah yang menempel atau segumpal darah atau seperti sesuatu yang menggantung), lalu menjadi mudgah (segumpal daging seperti dikunyah), kemudian menjadi lahm (daging), hingga membentuk nas’ah (wujud baru yang unik) yakni sebagai bayi, wujud makhluk yang sangat mengundang cinta kasih. Dalam fase perjalanan hidup ini, kita telah melintasi lorong waktu serta dimensi ruang yang panjang dan menakjubkan.

Secara nalar setiap orang percaya bahwa hidup dimulai saat kelahiran, meski peristiwa kelahiran yang dialami seseorang hanya didengar dari cerita orang lain. Moment ini sungguh sangat penting, Tuhan memberikan pelajaran mahal kepada kita tentang episode transisi kehidupan yang kini (dengan dokumentasi teknologi ilmu) bisa kita saksikan. Kita sangat beruntung bisa hidup disuatu dunia, dimana ilmu pengetahuan begitu maju sehingga kita mampu menyaksikan sebuah episode dunia sebelum kehidupan manusia di alam lepas dari suatu perspektif yang bisa diteropong sains, yakni “embriologi” (Ilmu tentang janin).

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal ) dari tanah, “… Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging,. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik,” (QS al-Mu’minun [23]: 12-14).   

Embriologi mengisahkan bahwa dalam setiap ejakulasi terdapat kurang lebih 3,5 ml air mani yang dimiliki seorang laki-laki sehat, yang mengandung kurang lebih 500 juta sel-sel sperma (rentang variasinya 35-2000 juta sel-sel sperma). Sangat menarik melihat kesesuaian istilah yang dipergunakan Al-Qur’an dalam penyebutan istilah “nutfah” yang berarti setitik kecil dari air mani dengan fakta sain abad 20 ini. “Apakah manusia mengira , bahwa iya akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia dahulu setetes air mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),’’ (QS al-Qiyamah [75]: 36-37).

Sel yang awalnya tunggal itu tumbuh dan berkembang secara”raksasa” mengalami proses dan menjadi system jaringan raksasa dan organ yang kompleks yang membangun diri kita utuh seperti sekarang ini. Begitu sukar dipahami bagaimana dalam suatu sel terbentuk beragam sel yang berbeda-beda yang akan menyusun otot, tulang, pembuluh darah, saluran cerna, system saraf, otak, dsb. Dalam fase perjalanan hidup ini, kita telah melintasi lorong waktu serta dimensi ruang yang panjang dan menakjubkan. Di sini kita menemukan mukjizat kehidupan dalam rentangan waktu yang teramati dan dalam sebuah fakta keajaiban yang terukur, Wallahu’alam. FolderIslamku.blogspot.com