Shalat Dhuha dan Tata Caranya

Shalat Dhuha dan Tata Caranya (Ilustrasi)

Shalat Dhuha dan Tata Caranya


FolderIslam.blogspot.com - Shalat dhuaha merupakan shalat sunnah muakkadah. Barang siapa yang ingin mengerjakannya maka ia mendapatkan pahala tatasnya, dan siapa saja yang tidak mengerjakannya tidak berdosa. Hal ini didasari oleh hadits dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu “Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengamamatkan kepadaku tiga hal yaitu: tidak tidur kecuali setelah mengerjakan shalat witir, puasa tiga hari pada setiap bulan, dan melaksanakan shalat Dhuha.” (HR. Tirmidzi).
 
Waktu Shalat Dhuha

Waktu shalat dhuha dimulai sejak terbit matahari sampai zawal (condong). Dan waktu terbaik mengerjakan shalat dhuha adalah pada saat matahari terik. Adapun permulaan waktunya, telah ditunjukkan oleh hadits Abud Darda dan Abu Dzar Radiyallahu anhuma terdahulu. Letak syahitnya didalam hadits tersebut adalah “Ruku-lah untuk-Ku dari awal siang sebanyak empaat rakaat.” Demikian juga riwayat yang dating dari Anas radiyallahu anhu, dia bercerita, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat subuh dengan berjama’ah lalu duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit dan kemudian mengerjakan shalat dua rakaat, maka maka pahala shalat itu baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya,  sepenuhnya, sepenuhnya”

Adapu keluarnbya waktu shalat Dhuha pada waktu zawal, karena ia merupakan shalat Dhuha (Pagi). Sedangkan waktu utamanya telah ditinjukkan oleh apa yang diriwayatkan dari Zaid bin Arqam, bahwasanya dai pernah melihat suatu kaum yang mengerjakan shalat Dhuha. Lalu dia berkata “Tidaklah mereka mengetahui bahwa shalat selain pada waktu ini adalah lebih baik, karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, “Shalat awaabiin (orang-orang yang kembali pada Allah) adalah ketika anak-anak unta sudah merasa kepanasan”. (Diriwayatkan oleh Muslim).

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Disyariatkan kepada orang muslim untuk mengerjakan shalat Dhuha dengan dua, empat, enam, delapan atau dua belas rakaat. Jika mau,  dia boleh mengerjakan dua rakaat dua rakaat. Adapun shalat Dhuha yang dikerjakandua rakaat telah telah ditunjukkan oeleh hadits Abu Dzar radiyallahu anhu, Rasulullah Saw. bersabda “bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan sedekah. Dan semua itu setara dengan ganjaran dua rakaat shalat Dhuha” (Diriwayatkan oleh Muslim). Dan dhalat Dhuha yang dikerjakan dua rakaat dua rakaat, telah ditunjukkan oleh keumuman sabda Rasulullah Saw. “Shalat malam dan siang itu dua rakaat dua rakaat”.

Sedangkan shalat Dhuha yang dikerjakan empat rakaat, telah ditunjukkan oleh abu darda dan Abu Dzar ra. dari Rasulullah shallallhu alaihi wasallam, dari Allah Mahapekasa lagi Mahamulia, dimana Dia telah berfirman, “Wahai anak Adam, ruku’lah untuk-Ku empat rakaat diawal siang, niscaya Aku akan mencukupi di akhir siang” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).

Shalat Dhuha yang dikerjakan enam rakaat, ditunjukkan oleh Anas bin Malik Radiyallahu anhu “Bahwa Nabi sallallahu alihi wa sallam pernah mengerjakan shalat Dhuha enam rakaat” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi di dalam kitab Asy-Syama-ii).

 Dan shalat Dhuha yang dikerjakan delapan rakaat oleh Ummu Hani, dimana dai bercerita; “Pada masa pembebasan kota Makkah, dia mendatangi Rasulullah Saw. ketika beliau berada di atas tempat tinggi Makkah. Rasulullah Saw. menuju tempat mandinya, lalu Fatima memasang tabir untuk beliau. Selanjutnya, Fatima mengambilkan kain beliau dan menyelimutkannya kepada belaiu. Setelah itu, beliau mengerjakan shalat Dhuha delapan rakaat” (Diriwayatkan Asy-Syaikhan).

Sedangkan shalat Dhuha yang dikerjakan dua belas rakaat ditunjukkan oleh hadits Abud Darda Radiayallahu anhu, dimana dia becerita, Rasulullah Saw. bersabda “Barang siapa yang mengerjakan shalat  Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia ditetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barang siapa yang mengerjakan enam rakaat, maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barang siapa yang mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkan termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barang siapa yang menegerjakan shalat dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Dan tidaklah satu hari dn tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia yang dianugerahkan kepad hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya’ (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani).

Keutamaan Shalat Dhuha

Menegenai keutamaan shalat Dhuha, telah diriwayatkan beberapa hadits yang diantaranya adalah dari Abu Dzar ra. Rasulullah Saw bersabda, “Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan sedekah. Setiap tasbih (Subhanallah) adlah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (Laa Ilaaha Illallaah) adalah sedekah, menyuruh berbuat baikpun juga sedekah, dan mencegah kemungkaran juga sedekah, dan semua itu bisa disertakan ganjarannya dengan dua rakaat shalat Dhuha”. (Diriwayatkan oleh Muslim).

Dari Abu Huarairah ra. dia bercerita, dia berkata: “Tidak ada yang memelihara shalat Dhuha kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah (Awwaab)”. Dan dia mengatakan, “dan ia merupakan shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (Awwaabin)”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim).

Do’a Shalat Dhuha

ALLOOHUMMA INNADL DLUHAA DLUHAA UKA WAL BAHAA A BAHAA UKA WAL JAMAALA JAMAALUKA WAL QUWWATA QUWWATUKA WAL QUDROTA QUDROTUKA WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLOOHUMMA INKAANA RIZQII FIS SAMAA I FA ANZILHU WA INKAANA FIL ARDLI FA AKHRIJHU WA INKAANA MU’ASSIRON FA YASSIRHU WA INKAANA HAROOMAN FATHOHHIRHU WA  INKAANA BA’IIDAN FAQORRIBHU BIHAQQI DLUHAA IKA WA BAHAA IKA WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA AATINII MAA ATAYTA IBAADAKASH SHOOLIHIIN
 
Artinya: Ya Allah sesumgguhm\nya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, kebaikan adalah kebaikan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, perlindungan adalah perlindungan-Mu. Wahai Allah jika rezekiku berada diatas langit maka turunkanlah, jika ada dalam bumi maka keluarkanlah, jika sulit mudahkanlah, jika haram bersihkanlah, jika jauh dekatkanlah, berkat kebenaran waktu dhuha-mu, keindahan-Mu, kebaikan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, berikanlah apa saja yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih”. FolderIslam.blogspot.com




Shalat Dhuha dan Tata Caranya Shalat Dhuha dan Tata Caranya Reviewed by folderislamku.blogspot.com on February 16, 2018 Rating: 5

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.