Siksa Kubur Bersifat Sementara Atau Selamanya


 
Siksa Kubur Bersifat Sementara Atau Selamanya (Ilustrasi)

 

Siksa Kubur Bersifat Sementara Atau Selamanya


FolderIslamku.blogspot.com - Tidak ada seorang pun yang dapat terhindar dari tekanan kubur, baik ia adalah seorang yang shaleh ataupun pelaku kemaksiatan, kecil ataupun besar. Dari Sa’ad bin Mua’adz ra. Rasulullah Saw. bersabda “Inilah yang menggerakkan Arsy, membukakan pintu-pintu langit, dan menyaksikan tujuh puluh malaikat. Kuburnya itu telah menekannya kemudian memberinya jalan keluar.” Allah tidak akan menyiksa suatu ruh yang mengetahui-Nya, mencintai-Nya, menunaiakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya, juga tidak dengan badan yang demikian halnya selamanya. Lalu, apakah siksa kubur berlaku hanya sementara ataukah selamanya? Imam Ibnu Qayyim mengatakan bahwa siksa kubur itu bisa mencakup dua kemungkinan yakni bersifat sementara dan bahkan bisa terjadi terus menerus. Yang pertama siksa kubur hanya bersifat sementara. Jenis siksa kubur ini merupakan siksa yang ditimpakan kepada sebagian orang-orang yang melakukan maksiat yang dipandang kejahatan dan kesalahannya bertaraf ringan.

Kubur itu penuh dengan tekanan yang menghimpit penghuni kuburnya dengan siksaan-siksaan yang sangat pedih. Terkadang siksa-siksa itu dapat dihentikan dengan doa, shadaqah, ampunan, pahala haji, atau bacaan yang dapat meringankannya yang dapat diperoleh dari kerabatnya atau dari orang-orang yang peduli dengannya. Dan hal-hal semacam itu akan dapat menjadi penolong yang ,engasihi orang yang disiksa. Akan tetapi hanya karena Allah lah syafaat itu mendapat izin dari-Nya untuk bisa terjadi penolong kepada orang-orang yang mendapat siksa kubur. Hal itu disebut dengan syafaat.

Yang kedua, azab atau siksa kubur akan berlangsung secara terus menerus jika ia adalah seorang hamba yang kafir dan munafik yang kemunafikannya itu mendekati kekufuran. Namun, nilai besar kecilnya kadar kemaksiatan juga bisa menetukan apakah dia akan menjalani azab secara terus menerus ataukah sementara saja. Kemaksiatan yang kecil tidak menutup kemungkinan akan memperolah pengampunan. Bahkan kemaksiatan yang besar pun juga tidak menutup kemungkinan bisa dimaafkan.

Ada sebuah hadis riwayat Ibnu Abbas ra. “Nabi Saw melalui dua kubur lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya kedua-dua mayat in sedang diazab dan bukanlah dua-duanya diazab sebab dosa besar yang terlalu besar. Adapun salah seorang tidak bersuci daripada kencing dan seorang lagi karena berjalan kesana kemari mengadu domba.” Lalu beliau mengambil pelepah buah tamar yang basah dan dipatahkan kepada dua bagian. Kemudian beliau tancapkan di atas kubur itu. Sahabat-sahabat bertanya: “Mengapa demikian?” Beliau menjawab, “Mudah-mudahan diringankan azab kedua mayat ini selama pelepah ini belum kering.” Ibnu Qayyim juga berpendapat bahwa: “Adapun pertanyaan ini mencakup dua macam:

Pertama, Siksa Kubur Itu Bersifat Terus Menerus

Ini didasarkan pada sebagian hadis yang menunjukkan mereka diberikan keringanan siksa diatara dua tiupan sangkakala, dan jika mereka keluar dari kubur, mereka berkata: “Sungguh celaka kami, siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami ini.” Selain itu, juga terdapat firman Allah yang menunjukkan bahwa siksa kubur bersifat selamanya, “Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang.” (QS. Ghafir: 46). Juga, hadis yang bersumber dari Samrah, yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari tentang mimpi Nabbi Saw. yang didalamnya disebutkan: “Ia memperlakukan seperti itu hingga hari kiamat,” dan dalam hadis Ibnu Abbas yang menceritakan tentang dua pelepah kurma, yang diharapkan dalam menringankan dua orang mayat dari aazab kubur selama pelepah itu belum kering. Dengan demikian, ringannya azab itu terbatas selama pelepah itu masi lembab saja.

Dalam hadis Ar-Raba’ bin Anas, dan Abu Al-Aliyah, dari Abu Hurairah berkata: “Kemudian ia datang kepada kaum yang dihancurkan kepalanya dengan betu besar. Setiap kali kepala itu hancur, kepala itu dapat kembali seperti semula tanpa kurang sesuatu pun.” Seperti hadis yang terpapar dalam kitab Ash-Shahih tentang suatu kisah yang menyebutkan orang sombong, maka Allah menanamkannya kedalam bumi sedang dia berteriak-teriak di dalamnya hingga Hari Kiamat. Dalam hadis Al-Bara’ bin Azib mengenai kisah orang kafir disebutkan: “Kemudian dibukakan baginya pintu menuju neraka, lalu ia melihat tempat duduknya sampai datangnya Hari Kiamat,” (HR. Imam Ahmad): “Selanjutnya ia dibakar dalam api hingga beruap sampai Hari Kiamat.”.

Kedua, Siksa Kubur Hanya Sementara Saja

Jenis siksa kubur seprti ini merupakan siksa yang ditimpakan kepada sebagian orang-orang yang melakukan maksiat yang dipandang kejahatannya mereka ringan. Imam Ibnu Qayyim berkata: “Ia disiksa sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya, kemudian diberikan keringanan seperti disiksa dalamneraka beberapa waktu, lalu azab itu dihilangkan darinya. Terkadang pula, azab dapt dihentikan dengan doa, shadaqah, ampunan, pahala haji, atau bacaan yang dapat meringankannya yang diperoleh dari sebagian kerabatnya atau dari orang-orang lainnya, dan yang demikian ini seperti halnya dengan seorang penolong (syafi’) yang mengasihi orang yang disiksa di dunia, maka dengan pertolongan (syafaat)nya itu ia dapat terhindar dari siksa. Namun, bisa jadi pula syafaat tidak akan berpengaruh apa pun kecuali dengan izin Allah, karena Allah Swt. tidak dapat didahului oleh siapapun dalam memberikan syafaat kecuali telah memperoleh izin-Nya.

Allah lah yang memberikan izin kepada penolong (syafi’) untuk memberikan syafaat. Tiada seorang pun yang dapat memberikan syafaat kecuali izin Allah, dan mereka tidak dapat memberikan syafaat itu keculai kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan tidaklah bermanfaat syafaat itu kecuali bagi orang yang dizinkan oleh Allah. “Katakanlah segala pertolongan itu hanya milik Allah, bagi-Nya kerajaan langit dan bumi.”. FolderIslamku.blogspot.com
Siksa Kubur Bersifat Sementara Atau Selamanya Siksa Kubur Bersifat Sementara Atau Selamanya Reviewed by folderislamku.blogspot.com on February 23, 2018 Rating: 5

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.