Setiap Yang Hidup Pasti Akan Mati
FolderIslamku.blogspot.com - Setiap yang hidup pasti akan mati. Semuanya pasti akan mati. Ada yang mati apabila sudah tua, ada yang mati ketika masih muda, bahkan ada yang mati pada saat masi bayi. Mati akan datang kepada kita kapan saja dan dimana saja, taanpa dijemput, tanpa diundang. Mati tidak akan datang terlambat atau datang lebih awal meski sedetikpun. Jadi, kenapa kita harus takut dengan mati? Mendengar kata mati adalah sesuatu perkataan yang paling ditakuti oleh hampir setiap manusia. Semua orang takut mati, tetapi ada yang takutnya berlebihan, dan ada yang tidak terlalu takut mati, bahkan ada yang tak takut sama sekali, malah berani dan ingin mati. Ada dua hal yang membuat manusia takut mati:
1. Karena kurang atau tidak adanya pengetahuan kita tentang mati, keadaan mati, dan keadaan selepas mati. Semua orang takut menempuh tempat yang gelap dan yang tidak diketahuinya.
2. Karena dosa dan kesalahan yang sudah bertumpuk dan belum bertaubat, sehingga ketika mendengar kata mati sudah terbayang azab dan siksa yang akan diperoleh akibat dari dosa dan kesalahannya.
Seorang ulama pernah berkata, “selain Allah, sesuatu yang paling sering dilupakan oleh manusia adalah kematian.” Padahal kematian menjadi fenomena nyata yang selalu disaksiakan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Kematian keluarga, tetangga atau orang-orang yang tidak kita kenal yang dapat diketahui dari berita-berita kematian di berbagai mmedia massa, selalu terjadi setiap saat.
Wajar sekali ketiaka manusia takut mati, sebab mati berarti berpisah dengan segala yang ia miliki atau yang ia senangi, berpisah dengan segala yang disayanginya atau dicintainya. Berpisah dengan anak dan istri serta kekasihh. Berpisah dengan bapak atau ibu, berpisah dengan harta dan pangkat, berpisah dengan dunia dan segala isinya. Bagi orang yang cukup pengetahuan dan keyakinannya terhadap hidup sesudah mati dan semasa hidupnya selalu mengerjakan apa yang telah diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka baginya taak ada ketakuatan terhadap mati. Tetapi didalam agama Islam kita dilarang untuk cepat ingin mati, agar dapat hidup melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Dan kalau ingin hidup lama adalah dengan tujuan agar dapat melakuakan kebaikan bukan untuk dapat lebih banyak menumpuk harta kekayaan.
Ada beberapa petunjuk Rasulullah Saw. untuk untuk selalu zikrul maut (ingat akan mati). Di antaranya:
1. Perintah memperbnyak mengingat mati. “Perbnayaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan dan menjadikannya segala macam kelezatan (kematian).” (Riwayat At- Turmudkzi)
2. Mengingat kematian dapat melebur dosa dan zuhud. “Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang demikian itu akan menghapus dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia.” (Riwayat Ibnu Abiddunya)
3. Kematian sebagai penasiahat pada diri sendiri “Cukupalah kematian itu sebagia penasihat.” (Riwayat Ath-Thabrani dan Baihaqy)
4. Orang yang cersik adalah orang yang banyak mengingat mati. “Secerdik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanayak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Mereka otulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi kea lam baka dengan membawa kemuliaan dunia dan akhirat.” (Riwayat Ibnu Majah dan Abiddunya).
Beberapa perkara yang perlu dilakukan agar selalu mengingat kepada kematian:
1. Menyaksikan orang yang sedang sakaratul maut. Keadaan sakaratul maut ini digambarkan oleh Rasulullah Saw dalam hadistnya.
“Sakitnya sakaratul maut itu kira-kira tiga ratus sakitnya pukulan pedang.“(Riwayat Abiddunya) Sesungguhnya Rasulullah Saw. mempunyai segelas air ketika hendak meninggal dunia. Baginda memasukkan tangannya ke dalam air, kemudian mengusap wajahnya dengan air itu dan berkata: “Ya Allah, semoga Tuhan mempermudah kepada saya terhadap sakaratul maut ini.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
2. Melakukan ziarah kubur, sebagaiamana sabda Rasulullah Saw.
“Lakukanlah ziarah kubur karena ia mengingatkan mati.” (Riwayat Muslim).
3. Merasa diri selalu diawasi oleh Allah Swt, dimana saja kita berada. Oleh sebab itu senantiasalah beramal baik. Rasulullah Saw bersabda:
“seutama-utama iman seseorang itu ialah bahwa ia mengetahui dengan sungguh bahwa Allah Swt itu bersama dengannya dimanapun ia berada.” (Riwayat ‘Ubadah bin Shamit).
4. Sadarilah bahwa perasaan kita sering disaksikan anggota badan kita sendiri, lidah, tangan, dan kaki. Hal ini difahamkan oleh Allah dalam Al-Qur’an:
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Pada hari (ketika) lidah tangan dan kaki mereka menyaksikan atas mereka terhadap apa yang dulu mereka kerjakan.” (QS. An-Nur: 24).
5. Begitu pula agar disadari bahwa perasaan kita selalu disaksikan, dilihat dan diikuti oleh malaikat Raqib dan Atib dan malaikat-malaikat lainnya. Allah Swt berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ
عَتِيدٌ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat nadi lehernya sendiri. Ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain disebelah kiri, tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 16-18).
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar Ra’d: 11). (Malaikat ini disebut malaikat Hafazhad).
Sebagaimana disebutkan bahwa mati adalah satu kejadian yang paling berat, paling menakutkan dan paling mengerikan. Satu kejadian yang pasti akan dihadapi dan dialami setiap manusia, atau kejadian yang tidak dapat dihindari dengan cara bagaimanapun juga. Nabi dan Rasul, jin dan malaikat sekalipun tidak dapat menghindari diri dari kematian ini.
Maka dari itu marilah persiapkan diri kita untuk menhadapi kematian dengan mengumpulkan bekal sebanyak-banayaknya untuk dibawah ke kehidupan selanjutnya yakni alam kubur. Dan bekal yang paling baik untuk dibawah ke alam kibur adalah amal shaleh dari hasil perbuatan kita di alam dunia ini. Kubur mengeluh terhadap sikap manusia yang tidak sadar bahwa mereka bakal sendirian dalam kubur. Manusia dianjurkan membawa teman setia mereka (amal yang shaleh di samping hati yang bersih). Manusia harus sadar, tatkal huru-hara dan kekacauan terjadi di alam kubur. Mereka amat memerlukan teman yang dapat memberikan pertolongan.
Kubur juga merasa sedih apabila manusia melupakannya. Hadits Nabi SAW yang disampaikan oleh Malik dari Abdillah bin Umar. “Bahwa Kubur telah menangis sambil berkata dalam tangisnya. (Tidaklah kamu tahu) bahwa aku adalah rumah yang sunyi gelap-gulita, rumah yang perorangan dan rumah tempat ulat-ulat (yang bakal melumat daging-daging manusia)”.
Tatkala berada dalam kubur, datang dua malaikat, yaitu Mungkar dan Nakir yang akan berada disisi mayat yang terbujur dalam kubur. Mungkar dan Nakir akan mengangkat mayat itu dari perbaringan dan meletakkannya dalam keadaan duduk. Malaikat Mungkar dan Nakir dengan suara bagaikan halilintar mulai bertanya kepada ahli kubur. Siapakah Tuhan Kamu?, Siapakah Nabimu?, Apakah Agamamu?, Apakah Kiblatmu?... kemampuan ahli kubur untuk menjawab terpulang kepada sejauh mana mereka menghayati empat perkara asas itu. Ada yang mendapat rahmat Allah mampu menjawab dengan mudah (Alhamdulillah) tetapi banyak yang gagal memberi jawaban. Dimasa manusia ditanya tentang ketuhanan, banyak yag tahu bahwa Allah tuhan mereka, sungguhpun persoalan inii dikemukakan kepada orang kafir.
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
“Dan sesungghnya jika kamu bertanya kepada mereka, Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan? Tentu mereka akan menjawab: Allah, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).” (QS. Al-Ankabut: 61).
Namun demikian, tidak semua mannusia tahu bahwa Allah itu Tuhan, akan bertuhankah Allah SWT, sebagaimana orang kafir tahu bahwa yang menjadikan langit dan bumi itu ialah Allah, justru mereka tidak beriman dengan apa yang mereka tahu. Sebaliknya, mereka mengambil tuhan-tuhan yang lain, ada yang mnejadikan nafsumereka sebagai tuhan mereka. Allah SWT berfirman:
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
“Terangkanlah kepadaku tentaang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,” (QS. Al-Furqan: 43).
Oleh karenanya, kita sebagai umat muslim yang taat pada Al-Qur’an dan hadits patutlah kita mempersiapkan hidup kita sebelum mati dengan ketauhidan dan keimanan sepenuhnya hanya untuk Allah semata. Pasang tujuan utama dan tata kembali niat kita untuk hidup di dunia hanya akan beribadah kepada Sang Maha Kuasa Allah Azza wa Jalla. FolderIslamku.blogspot.com
Setiap Yang Hidup Pasti Akan Mati
Reviewed by folderislamku.blogspot.com
on
March 12, 2018
Rating:
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.